5 Hal soal Gerindra Ogah Usung Eri Cahyadi – Pilwali Kota Surabaya tinggal menghitung bulan lagi. Sang petahanan Eri Cahyadi di pastikan maju Kembali dengan menggandeng wakilnya, Armuji. Keduanya pun telah safari ke sejumlah partai politik untuk menghimpun dukungan. Namun, Eri-Armuji tampaknya tak akan berhasil mencuri dukungan Gerindra. Sebab, partai berlambang garuda ini telah memberi sinyal kuat untuk tak mengusung petahana Eri Cahyadi di Pilwali Kota Surabaya 2024. Apa alasanya?
1. Banyak yang Kecewe Dengan Eri
Ketia Gerindra Jatim Anwar Sadad menyebut, awalnya pihaknya memiliki harapan besar pada Eri Cahyadi. Namun, harapan ini berubah kekecewaan.
“Sebenernya kami punya harapan besar Pak Eri Cahyadi itu bisa benar benar menjadi bapaknya arek arek Suroboyo. Tetapi kemudian pilihan politiknya mengidentifikasi dirinya sebagai milik hanya satu partai. Menurut saya tentu banyak pihak yang di kecewakan,” Kata Gus Sadad sapaan akrabnya.
2. Gerindra Pilih Jalan Politik Lain
Gus Sadad mengatakan, usai Eri mendaftar kembali maju Pilwali Surabaya bersama Armuji di PDIP, Gerindra sudah tidak berminat lagi ke Mantan Bappeko Surabaya itu.
“Menurut saya ini reaksi bukan aksi. Saya lihat ada semacam ‘kesengajaan’ untuk meninggalkan komunikasi yang sudah terjalin. Pak Eri kita tahu sudah bersilaturahmi dengan kawan kawan Gerindra Surabaya, bahkan datang dalam acara buka bersama lalu. Menurut saya itu awal yang baik sih untuk menempatkan Pak Eri pada posisi milik bersama,” jelasnya
3. Gerindra Akan Buat Poros Baru
Gus Sadad menegaskan Gerindra akan membuat poros baru di Surabaya dengan partai partai yang berada di Koalisi Maju (KIM) termasuk PKB, NasDem, PKS, dan PPP.
“Kami akan membuat poros baru dengan porpol KIM. Harapannya partai KIM di perluas dengan parpol yang sebenernya sudah terjalin komunikasi baik di tingkat nasional ada PKB, NasDem, PPP, dan PKS. PKS ini kan sahabat lama Gerindra,” ungkapnya.
Baca Juga : Prabowo dan Gibran Temui Emir dan PM Qatar, Bahas Kerja Sama
“Dan Gerindra dengan posisi pemenang kedua di Surabaya tentu punya pertanggung jawaban moral kepada para pemilih untuk berpikir keras di sisa waktu tersedia ini untuk bagaimana mencari figur yang paling tepat di antara nama nama dan kader kader yang sudah ada, yang sudah menunjukkan kerja politiknya dengan maksimal. Inilah yang dapal waktu dekat akan segera kita putuskan bersama parpol koalisi. Kita sudah punya kesepahaman dengan Golkar, PSI juga kita sudah mulai menyatukan pemahaman, pandangan di Surabaya” tambahnya.
4. Lirik Bayu Airlangga hingga Ahmad Dani
Lantas siapa nama nama yang di lirik? Gus Sadad menyebutkan ada kader Gerindra yang punya banyak potensi. Selain itu ada nama eksternal Bayu Airlangga yang masuk perhitungan.
“Yang di sebut sebut kalau internal, ada nama ketua DPC Cahyo Harjo Prakoso. Kemudian juga nama Ahmad Dhani. Juga melakukan sosialisasi Cak Dedi (Hadi Dediansyah). Juga ada pak Rahmat Muhajirin, eksternal ada Bayu Airlangga,” bebernya.
“Kita nggak kekurangan stok internal, kita punya 8 anggota DPRD Surabaya terpilih, punya 1 orang DPRD Jatim terpilih, dan 2 orang DPR RI terpilih dari Surabaya. Menurut saya itu sudah cukup memenuhi kualifikasi sebagai kader yang kita usung bersama sama menjadi pasangan kepala daerah atau wakil kepala daerah,” tandasnya.
5. Gerindra Dukung Paslon Lain pada Pilwali Surabaya 2020
Pada Pilwali Kota Surabaya 2020, Gerindra memang tak mendukung Eri-Armuji. Saat itu, Gerindra bersama PKB, PKS, Golkar, Demokrat, NasDem, PAN, PPP, Perindo, PKPI dan Gelora mengusung Irjen (purn) Machfud Arifin dan Mujiono.
Namun, mantan Kapolda Jatim dan mantan Dirut PDAM Surabaya ini kalah dengan Eri-Armuji yang di usung PDIP, PSI, Hanura dan PBB. Kala itu, Eri Armuji mendapat 597,540 suara atau sekitar 56,94% dan Machfud-Mujiono harus puas dengan 451,794 suara atau 43,06%.