Penyebab Trigliserida Tinggi – Trigliserida adalah lemak dalam darah yang menyediakan energi bagi tubuh. Lipid ini didapatkan dari makanan dan kalori ekstra yang dikonsumsi. Trigliserida sebetulnya termasuk jenis lemak yang penting.
Namun, kadar trigliserida yang tinggi dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular seperti stroke atau serangan jantung. Lantas, apa penyebab trigliserida tinggi? Dan bagaimana cara menstabilkannya?
Ada sejumlah faktor yang menyebabkan kadar trigliserida tinggi dalam darah. Dikutip dari , berikut beberapa di antaranya:
1. Pola Makan
Tubuh memperoleh trigliserida dari makanan seperti minyak dan mentega. Juga didapat dari kandungan lemak pada makanan yang dikonsumsi.
Pola makan tinggi gula, karbohidrat, dan lemak jenuh merupakan salah satu penyebab tingginya trigliserida. Minum terlalu banyak alkohol juga meningkatkan kadar trigliserida dalam darah.
Di samping itu, konsumsi alkohol menaikkan jumlah protein hati lipoprotein densitas sangat rendah (VLDL) dalam tubuh. Ketika memiliki terlalu banyak VLDL maka tubuh lebih sulit membakar lemak.
2. Kurang Berolahraga
Sebagian trigliserida lain di dapatkan dari kalori ekstra yang di konsumsi lebih dari yang di butuhkan. Dengan berolahraga, kelebihan kalori akan terbakar dan mencegahnya di ubah menjadi trigliserida.
Olahraga juga bisa meningkatkan produksi lipoprotein lipase yaitu enzim yang bantu menghilangkan trigliserida dalam darah. Namun jika malas atau kurang olahraga, trigliserida akan menumpuk dalam darah hingga kadarnya terus meningkat.
Baca Juga : Cara Menjaga Kesehatan Tulang agar Terhindar dari Penyakit
3. Kebiasaan Merokok
Asap rokok mengandung senyawa beracun yang dapat meningkatkan kadar trigliserida. Kebiasaan merokok membuat tubuh memproduksi trigliserida secara berlebihan.
Di sisi lain, merokok juga menurunkan jumlah high-density lipoprotein (HDL) atau kolesterol ‘baik’ yang membuat tubuh lebih sulit melawan penumpukan plak arteri. Di sisi lain
4. Kondisi Kesehatan Tertentu
Sejumlah kondisi medis yang di alami menyebabkan kadar trigliserida tinggi. Di antaranya diabetes, obesitas, penyakit hati, tiroid, ginjal kronis, dan kondisi autoimun.
Diabetes meningkatkan kadar trigliserida karena resistensi insulin yang dapat menyebabkan penumpukan dalam aliran darah. Resisten insulin pada obesitas juga membuat tubuh sulit membakar lemak dan menggunakan energi dari kalori.
Ginjal yang rusak membuat produksi trigliserida naik dan menurunkan kemampuan tubuh dalam membersihkannya dari darah. Penyakit hati seperti sirosis dan hepatitis juga mempengaruhi kemampuan hati dalam membersihkan trigliserida dan justru meningkatkan produksinya.
5. Obat-obatan Tertentu
Penggunaan obat-obatan tertentu juga memungkinkan tingginya kadar trigliserida. Beberapa obat yang di kaitkan dengan peningkatan trigliserida:
- Diuretik dan beta blocker untuk mengobati tekanan darah tinggi
- Estrogen dalam pil KB dan terapi penggantian hormon
- Retinoid dalam pengobatan jerawat
- Kortikosteroid untuk mengurangi peradangan
- Antiretroviral untuk mengobati HIV
- Antipsikotik dalam pengobatan gangguan bipolar dan skizofrenia.
Ciri-ciri Trigliserida Tinggi
Trigliserida tinggi artinya kadar senyawa tersebut dalam darah terlalu banyak. Umumnya trigliserida tinggi tidak menimbulkan gejala apa pun, hingga terjadi berbagai penyakit noninfeksius.
Kadar trigliserida normalnya di bawah 150 mg/dL (miligram per desiliter) untuk orang dewasa. Sedangkan untuk anak-anak dan remaja usia 10-19 tahun adalah kurang dari 90 mg/dL.
Trigliserida di sebut tinggi ringan jika berada antara 150-199 mg/dL. Di sebut tinggi sedang jika hasilnya antara 200-499 mg/dL. Bila lebih dari 500 mg/dL maka termasuk trigliserida tinggi berat atau parah.